www.pgri.com Pasar Global Produk UKM dalam negri Bagikan
Latar Belakang
Sejalan dengan diterapkan kesepakatan perdagangan ACFTA per 1 januari 2010, maka seluruh sumber daya bisnis yang ada di Indonesia khususnya sektor UKM harus dapat mempersiapkan diri agar dapat berkompetisi secara bebas dan sehat. Dengan adanya ACFTA tersebut, 90 persen produk China akan menikmati tarif nol persen.
Tentu pasar bebas bukannya tanpa masalah. Bagi Indonesia, area of concern dari dampak pasar bebas dengan China adalah industri manufaktur khususya bagi mereka pelaku bisnis dengan modal kecil dan pasar yang terbatas. Dibandingkan produk China yang harganya semakin murah maka produk lokal akan kehilangan pasar regional yang ujung-ujungnya membuat mereka gulung tikar.
Lingkup permasalahan
Ide penangguhan FTA dengan China bukan merupakan solusi jangka panjang karena tarif masuk barang China pun sudah di bawah 5% dan tidak ada alasan lagi bagi pemerintah untuk menundanya karena cepat atau lambat perdagangan bebas sudah tentu akan kita hadapi. Daripada memikirkan ketidakmampuan kita dalam menghadapi CAFTA, alangkah baiknya bila kita mulai membangun strategi untuk menghadapi free trade Area.
Memang, dalam jangka waktu pendek, FTA akan memberikan beberapa dampak negatif terhadap keberlangsungan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berkonsentrasi pada pasar dalam negeri. UKM inilah yang paling parah terkena imbas dengan membanjirnya produk-produk China tersebut. Namun, dalam jangka panjang hal ini dapat dikurangi dengan kesigapan pemerintah untuk terus memberikan perhatian dan melakukan monitoring yang lebih ketat lagi agar FTA tidak menciptakan oligopoli produk impor di pasar domestik.
Solusi
Dengan perhatian pemerintah terhadap keberlangsungan UKM di dalam negeri sangat efektif sekali dalam menghadapi perdagangan dengan China. Karena dukungan dari pemerintah secara langsung akan menstimulus pelaku bisnis UKM untuk lebih bekerja keras dan lebih inovative dalam menajalankan usahanya.
Kelebihan dari negara cina dapat dilihat dari strateginya dalam memasarkan produknya yaitu semakin maraknya iklan tentang produk tersebut. Dibanding produk dalam negeri yang hampir tidak ada iklan sama sekali kecuali bagi mereka yang memiliki modal cukup besar.
Banyak hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk melindungi UKM yang ada di negeri ini. Salah satunya dengan membangun tembok pertahanan agar pasar domestik tidak dikuasai oleh China sekaligus membangun kincir angin yaitu memanfaatkan dari perdagangan bebas (CAFTA) itu sendiri. Untuk mengalahkan produk China maka kita harus berguru dengan China itu sendiri. Caranya yaitu memanfaatkan produk China yang harganya murah tersebut untuk dibongkar dan dipelajari oleh pelaku UKM Indonesia. Sehingga kelemahan dan kelebihan produk China dapat diketahui. Sedangakn untuk melakukan tembok pertahanan terhadap pasar domestik dapat dilakukan dengan membangun pasar global dengan memanfaatkan teknologi informasi yang sekarang semakin canggih.
Untuk tujuan ini, pembangunan pasar global yang dimaksud adalah menciptakan pasar bebas bagi produk seluruh UKM dalam negeri. Dengan menciptakan sebuah web resmi yang mempunyai fungsi sebagai pasar global sekaligus media monitoring pemerintah terhadap produk dalam negeri. Para pelaku UKM dapat melakukan registrasi secara gratis dan dapat menciptakan profil UKM-nya di situs tersebut. Di dalam profil tersebut pelaku UKM dapat memasarkan produknya dengan caranya masing-masing sehingga dituntut kekreatifan dari pelaku UKM itu sendiri. Produk yang dipasarkanpun juga tidak harus sudah ada/stock sudah ada melainkan dapat berupa prototype dari produk itu sendiri sehingga sangat efektif bagi pelaku UKM untuk tidak takut produk yang dihasilkan tidak laku dijual yang akhirnya hanya menimbulkan kerugian. Pototype dari produk itu sendiri bisa berupa foto, video, ataupun hasil desaign bentuk 3d (tergantung kekreatifan dari pelaku UKM itu sendiri). Untuk transaksi pembelian produk itu sendiri diserahkan kepada pelaku UKM masing-masing, entah dengan cara transaksi on-line ataupun transaksi langsung di tempat UKM tersebut berada. Setiap profil/pelaku UKM dapat melihat profil pelaku UKM lainnya meskipun jenis produknya berbeda. Hal ini bertujuan agar produk UKM yang bisa bersaing dengan produk cina bisa menjadi referensi bagi pelaku UKM lainnya. Dan disetiap akhir bulan dari setiap UKM yang terdaftar harus memberikan laporan hasil penjualan kepada server dari web pemerintah tersebut melalui email ataupun dengan mencantumkan di masing-masing profilnya. Sehingga pemerintah dapat memonitoring dari keseluruhan perkembangan UKM produk dalam negeri sehingga nantinya dapat mengambil langkah yang tepat. Setelah masing-masing UKM mlaporkan kegiatan usahanya maka pemerintah mengadakan evaluasi terhadap semua laporan tersebut dan bagi UKM yang mampu bersaing terhadap produk China diberikan penghargaan yang dapat berupa penetapan standart mutu produk terbaik untuk UKM tersebut. Sedangkan bagi produk UKM yang kalah bersaing dapat diberikan bantuan langsung dari pemerintah bisa berupa modal atau hal-hal yang dibutuhkan UKM tersebut.
Disini saya mengambil alamat web www.pgri.com bukan berarti situs resmi pasar global tersebut beralamat sama dengan ide saya tersebut. Kenapa www.pgri.com karena pgri merupakan kepanjangan dari Pasar Global Republik Indonesia. Dapat disimpulkan pasar global ibarat pasar tradisional yang di dalamnya terdapat kavling-kavling bagi penjual.
Rencana Implementasi & Teknologi Pendukung
Untuk merealisasikan situs pasar global ini dilakukan secara bertahap. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM bisa membentuk team khusus pembuatan situs resmi pasar global RI yang terdiri dari ahli IT, pengamat ekonomi, pengusaha, ataupun orang yang mempunyai peran penting dalam proyek ini. Bulan pertama pemerintah melakukan sensus terhadap semua pelaku UKM di Indonesia termasuk di pelosok desa (jenis produknya, modalnya, maupun pasar konsumennya). Pada bulan kedua pemerintah mengkaji dari semua data hasil sensus sebagai kerangka/pondasi sebelum menciptakan situs resmi pasar global RI. Tampilan situs dibuat semenarik mungkin disesuaikan dengan budaya indonesia atau mungkin dari masing-masing profil UKM dapat menggunakan layout sesuai keinginan masing-masing. Dan di bulan ke-tiga pemerintah dalam hal ini team khusus yang telah ditunjuk memulai membangun situs resmi pasar global RI. Setelah bentuk akhir situs resmi ini jadi maka dilaporkan pada kepada pemerintah apakah disetujui atau harus diperbaiki lagi. Jika disetujui maka tugas pemerintah yaitu melakukan sosialisasi keberadaan situs ini kepada seluruh pelaku UKM di Indonesia bisa melalui media elektronik/massa ataupun terjun langsung ke pelaku UKM di daerah-daerah.
Untuk mewujudkan situs resmi pasar global RI diperlukan teknologi pendukung antara lain :
1. Aplikasi joomla, wordpress ataupun sejenisnya (dalam hal ini digunakan untuk membuat situs)
2. Jaringan internet
3. Aplikasi/software digital prototyping seperti autocad, corel draw, photoshop, dan sejenisnya (dalam hal ini diperlukan oleh pelaku UKM untuk mempromosikan produknya)
4. E-payment untuk transaksi on-line
Benefit
1. Dengan adanya fasilitas ini maka akan mengurangi biaya pemasaran dari masing-masing UKM sehingga harga produk dapat diturunkan tanpa mengurangi besar keuntungan.
2. Pelaku UKM dapat dengan bebas memasarkan produknya sehingga tidak akan takut kehilangan pasarnya atau malah sebaliknya memperluas pasar sebelumnya.
3. Pemerintah dengan mudah melakukan monitoring terhadap UKM baik yang berada di pelosok daerah. Pemerintah dapat melakukan ekstensifikasi terhadap produk-produk yang masih belum mampu bersaing dengan produk China dan pada saat yang bersamaan semakin fokus terhadap produk-produk unggulan yang mampu bersaing terhadap produk China.
4. Mendidik pelaku UKM untuk lebih inovative dalam menghasilkan produknya sehingga terjadi persaingan yang sehat.
5. Pemerintah dan pelaku UKM dapat mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen.
6. Jika pemerintah benar-benar optimal melakukan promosi terhadap situs ini bahkan sampai keluar negeri maka produk dalam negeri bisa memasuki pasar internasional yang nantinya meningkatkan nilai eksportir (dilihat dari tayangan tv orang luar lebih menyukai produk dalam negeri karena keunikan dan nilai seninya meskipun harganya relatif mahal).
7. Situs ini akan menjadi situs yang paling banyak dikunjungi sehingga pemerintah dapat mengambil manfaat dengan menyisipkan iklan-iklan pemerintah.
8. Memotivasi masyarakat indonesia non pelaku dunia usaha untuk menjadi seorang wirausaha setelah melihat situs resmi bagi UKM Indonesia yang merupakan bentuk perhatian pemerintah di dunia usaha.
9. Menambah lapangan kerja baru bagi lulusan smk bidang teknologi informatika ataupun yang ahli dibidangnya (untuk menjalankan kegiatan di situs pasar global RI mau tidak mau pelaku UKM mempekerjakan orang yang mempunyai kemampuan dibidang IT yang akan menjadi tanggung jawab sepenuhnya tentang profil UKM tersebut kecuali jika pelaku UKM itu sendiri mempunyai keahlian di bidang IT).
10. Pihak pemberian modal (BANK Konvensioanal) dengan mudah mengetahui layak tidaknya sebuah UKM menerima pinjaman modal dengan melihat profil serta informasi lengkap UKM tersebut.
Dibandingkan dengan dampak negatifnya, perdagangan bebas lebih memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. peningkatan kemakmuran akan jauh lebih cepat bila Indonesia mengimplementasikan kebijakan perdangan bebas. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa akan ada dampak negatif dari kebijakan ini namun tidak berarti kita harus menarik diri dari liberalisasi perdagangan secara keseluruhan. Kesemua proses ini harus dilakukan secara evolutif dan bertahap dengan berbagai macam rintangan di setiap tahapannya. Meski membutuhkan waktu, setidaknya kita sudah berada di jalur yang benar menuju kemakmuran.
Ide ini terinspirasi dari Facebook
mohon dukungannya dengan menge-vote ide saya ini.
Caranya : ketik CSAIDEA
info klik
http://www.creativesolutionsaward.com/view/www.pgri.com_pasar_global_produk_ukm_dalam_negeri.html
0 komentar
Posting Komentar (Old Form)
dilarang nmengandung unsur SARA, KEKERASAN, PELECEHAN DAN SPAM
Saran kritik yang membangun akan saya respon