blogger isn't my hobby, but it's mylifestyle

Jumat, 04 Februari 2011

10.43

Kabar dari Kairo!

iponk's blog

Pusing, mikirin masalah dalam negri aja dah gak kuat, eh ditambah lagi berita satu nih.
Kok makin lama dunia ini makin gak jelas. Makin lama makin menggila. Whuaaaaaaaa.....
Sumpah gw kaget denger berita ini. Sampai-sampai muka gw.
Mesir, gak mungkin kalo negeri yang mayoritas masyarakatnya menganut agama Islam kini menjadi negri yang sangat menakutkan. (klik disini untuk mengenal lebih jauh tentang MESIR). 
Jujur awalnya sebelum menulis artikel ini gw bingung dengan berita ini. Meskipun menjadi headline di media massa ataupun elektronik, tetep aja gw gak ngerti kerusuhan ini kronologisnya gimana. Siapa dengan siapa, sumpah waktu pertama ada berita tentang pemulangan WNI dari mesir ke indonesia gw kirain itu tentang pemulangan TKI ilegal yang terlantar disana, tapi semakin kesini kok "loh?" jadi serem gini ya... Hahahaha, dasar TelMi...
Mungkin dari kalian masih ada juga yang belum mengerti pasti akan asal mula kerusuhan di Mesir? (ayo ngaku!)
Nah lo, samakan masih belum terlalu jelas dengan berita internasional ini.
Ok tenang, disini gw pengen mengulas sedikit tentang kerusuhan mesir (sok paham).

nyolong dari KOMPAS



 Dalam beberapa minggu terakhir ini, Mesir kini diguncang aksi demo keras yang semakin meluas. Gerakan diawali oleh para aktivis yang mengajak rakyat Mesir untuk melakukan gerakan bersama melawan kemiskinan, pengangguran, korupsi pemerintah, dan kekuasaan Presiden Husni Mubarak. Demonstran mendesak Mubarak mengakhiri kekuasaannya yang telah berlangsung 30 tahun, menuntut mundur Perdana Menteri Ahmed Nazif, serta menuntut pembubaran parlemen dan pembentukan pemerintah bersatu.
Berikut ini kronologi kerusuhan Mesir yang disebut-sebut “terinspirasi” gerakan rakyat di Tunisia ini: 

Januari 2011: Aktivis mengajak rakyat Mesir untuk melakukan gerakan bersama melawan kemiskinan, pengangguran, korupsi pemerintah, dan kekuasaan presiden Hosni Mubarak, yang telah memerintah negara itu selama tiga dekade.

25 Januari: Gerakan demonstran yang dimulai pada hari Rabu (26/1/2011) yang merupakan hari libur nasional mereka lempar dengan tagline "hari kemarahan". Massa demonstran berbaris di pusat kota Kairo, menuju kantor partai yang berkuasa, Partai Demokrasi Nasional, serta Departemen Luar Negeri dan televisi negara. Protes serupa dilaporkan terjadi di kota-kota lain di seluruh negeri. Bentrokan akhirnya tak terhindarkan, polisi melemparkan gas air mata dan meriam air terhadap demonstran yang berteriak "Turunlah bersama Mubarak" di Tahrir Square.
Kerusuhan meluas di Alexandria, kota Mansura di Delta Nil, Tanta dan di kota-kota selatan Aswan dan Assiut. Pada kerusuhan awal tiga pengunjuk rasa dan seorang perwira polisi telah tewas. protes terus di beberapa kota. Ratusan orang telah ditangkap, tetapi para pengunjuk rasa mengatakan mereka tidak akan menyerah sampai permintaan mereka terpenuhi. Kekerasan juga meletus di kota Suez , sementara di daerah Sinai utara, tepatnya di kawasan Sheikh Zuweid, suku Badui dan polisi terlibat aksi saling menembak, menewaskan seorang remaja berusia 17 tahun. Hal yang sama juga terjadi di Ismailia. 

26 Januari: Seorang demonstran dan seorang polisi tewas di Kairo saat massa kembali melakukan demonstran anti-pemerintah, melempari pasukan keamanan dengan batu. Gas air mata kembali dilemparkan. Saksi mengatakan bahwa peluru tajam telah ditembakkan. DiSuez, lokasi bentrokan berdarah hari sebelumnya, polisi bentrok lagi dengan pengunjuk rasa. Sebanyak 55 pemrotes dan 15 petugas polisi terluka. Robert Gibbs, juru bicara Barack Obama, presiden AS, mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah harus “menunjukkan respon kepada orang Mesir” dengan mengakui “hak-hak universal mereka”. Amr Moussa, sekretaris jenderal Liga Arab, mengatakan ia percaya warga Arab marah karena frustrasi. 

27 Januari: Mohamed ElBaradei, mantan kepala badan pengawas nuklir PBB, tiba di Mesir untuk bergabung dengan demonstran. ElBaradei mengatakan dia siap untuk “memimpin transisi” di Mesir jika diminta. Sementara itu, protes terus di beberapa kota. Ratusan orang telah ditangkap, tetapi para pengunjuk rasa mengatakan mereka tidak akan menyerah sampai permintaan mereka terpenuhi.
Demonstran bentrok dengan polisi di Kairo. Kekerasan juga meletus di kota Suez lagi, sementara di daerah Sinai utara, tepatnya di kawasan Sheikh Zuweid, suku Badui dan polisi terlibat aksi saling menembak, menewaskan seorang remaja berusia 17 tahun. Hal yang sama terjadi di Ismailia.  
Facebook, Twitter, dan layanan Blackberry Messenger terganggu. Pengunjuk rasa anti pemerintah telah menyerukan protes massal setelah shalat siang pada Jumat.(Yah gak bisa chat dengan temen yang kuliah di al azhar kairo donk!). 

8 Januari: Internet dan SMS mati. Kantor berita Associated Press mengatakan pasukan kontraterorisme elit khusus telah dikerahkan di titik-titik strategis di sekitar Kairo beberapa jam sebelum protes yang direncanakan. Kementerian Dalam Negeri Mesir juga memperingatkan tentang “langkah-langkah yang menentukan”. Sementara itu, seorang pengacara bagi oposisi Ikhwanul Muslimin mengatakan bahwa 20 anggota telah ditahan semalam.

Kini, apa yang bisa dilihat dari kerusuhan di Mesir tersebut. Kerusuhan di Mesir merupakan sebuah awal gelombang protes masyarakat yang menginginkan perubahan menuju ke suatu kondisi yang lebih baik. Gerakan rakyat dikawasan tersebut dimulai di Tunisia, dan berhasil menumbangkan Presiden Zine al-Abidine Ben Ali pada bulan Januari ini. Setelah Mesir bergolak kemudian Yaman mulai bergetar. Puluhan ribu warga Yaman menggelar unjuk rasa di ibu kota Sana menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh, yang telah berkuasa dalam 30 tahun terakhir, mundur. Presiden Saleh, yang dikenal sebagai sekutu Barat, menjadi pemimpin Yaman Utara pada 1978. Ia juga menjadi pemimpin negara ketika Yaman Selatan bergabung dengan Utara pada 1990. Terakhir kali ia terpilih kembali menjadi presiden pada 2006.
Kenapa gelombang protes bergulir dikawasan tersebut? Rakyat di ngara-negara tersebut menginginkan sebuah perubahan untuk melawan kemiskinan, pengangguran dan korupsi pemerintah. Demonstran ternyata tidak mampu diatasi oleh aparat kepolisian. Panser-panser pasukan keamanan telah diserbu dan dibakar oleh massa. Presiden Mubarak nampaknya belum berhasil mengatasi aksi keras demo yang terjadi. Dalam pidato di televisi, Mubarak berjanji akan melaksanakan reformasi politik dan ekonomi. Ia juga memerintahkan Kabinetnya mengundurkan diri dan berjanji untuk mengangkat Kabinet baru.

Yang gw sayangkan, kenapa kok Mesir, negara islam loh! Padahal Islam tidak mengajarkan sedikitpun akan kekerasan. Yah apa boleh buat, semua sudah terjadi. Sekarang ini yang gw takutin itu gimana kalo bangsa kita berkiblat pada Mesir ini. Loh kok bisa? Yaiyalah, bayangin aja sekarang media massa semakin terang-terangan meliput berita ini. Padahal efeknya (nauzdubillah) bisa aja masyarakat kita yang terkenal suka ikut2an meniru rakyat Mesir. Wah bisa berabe nih. Jangan sampailah. Tapi, dulu aja dah pernah kejadian kerusuhan jamannya Pak Suharto, gila! bisa aja semakin kesini masyarakat Indonesia semakin sadis (nah! takutkan lo!). Oleh karena itu. lo lo pada yang ngaku Mahasiswa (gw juga donk?) ini tugas sampeyan, sebagai generasi muda jangan sampai niru yang gak jelas seperti ini. Hidup itu Indah lo kalo semua Berdamai..
Hehehehe



Translattor

English French German Japanese Spanish Netherland Portugal Philippines

tulis apa kek!

WaKtu adalah pedang!..

Bukan Manusia Clonning

Bukan Manusia Clonning
gw pengen belajar banyak hal, melalui blog ini gw bisa belajar mengenal dunia

Tukeran banner

Copy kode di bawah dan masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali p.r.a.s.e.t.y.o.i.l.h.a.m

Daftar Artikel

berlangganan

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

thank's myfollowers

Findme on

Review www.prasetyoilham.blogspot.com on alexa.com My Ping in TotalPing.comAllBlogTools.com Blogger Templates Blogarama - Blog Directory